Gambar Logo & Tagline Baru Yogyakarta "Jogja Istimewa"
CAHYOGYA.COM - Inilah bentuk Logo & Tagline Baru Yogyakarta "Jogja Istimewa" yang resmi diperkenalkan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri sultan HB X hari ini 5 februari 2015. Logo dan tagline baru Jogja ini nantinya akan mengganti tagline lama Jogja Never Ending Asia yang sudah 13 tahun digunakan.
Inilah Logo Baru Jogja "Jogja Istimewa"
Salah satu pekerjaan besar yang dilakukan Pemda Yogyakarta pada tahun 2015 ini yaitu melakukan re-branding kota Jogja, dengan mengganti logo dan tagline lama yang sebelumnya sudah cukup sukses dan banyak dikenal masyarakat luas dengan logo dan tagline baru Jogja yang lebih mencerminkan Kota Jogja dimasa sekarang ini.
Pengumuman logo dan tagline baru Jogja ini dilakukan pada pagi ini 5 Februari di Kepatihan. Sedangkan untuk rencana launchingnya sendiri nantinya akan dilakukan pada tanggal 1 Maret di Pagelaran Kraton, dengan berupa pesta rakyat. Sultan sendiri nantinya yang akan launching Logo dan Tagline baru "Jogja Istimewa" sebagai raja dan gubernur rakyat Jogja. Diharapkan saat launching masyarakat benar-benar menyerap makna dari logo baru Jogja.
Foto Sultan Memperkenalkan Logo dan Tagline Baru Jogja
Istimewa akhirnya terpilih sebagai tagline baru Yogyakarta untuk menggantikan tagline sebelumnya “Jogja Never Ending Asia”, yang telah dipakai selama 13 tahun. Sebelumnya logo dan tagline baru Yogyakarta ini sudah direncanakan akan di sampaikan kepada para Bupati dan Walikota di DIY pada tanggal 5 Februari mendatang, sebelum dilaunching ke masyarakat.
Proses pembentukan logo beserta tagline baru Jogja kali ini melibatkan berbagai elemen masyarakat Jogja, karena sebelumnya sempat muncul rancangan logo dan tagline baru yang dianggap "kurang mencerminkan" kota jogja.
Dipilihnya tagline Jogja Istimewa, karena selama ini masyarakat luas telah mengenal istilah Jogja Istimewa dan mudah diucapkan. Menurut Sultan, selama ini kata istimewa hanya menjadi kalimat simbolik, dengan dijadikannya tagline, maka kedepannya kata istimewa akan diisi oleh beragam nilai. Nantinya dalam apilkasi branding akan ada beragam nilai di dalam kata istimewa, dengan menyandang kata istimewa secara resmi, masyarakat Yogyakarta harus serba elok, serba maju, serba baik dibandingkan dengan derah lainya.
Hal tersebut sudah menjadi konsekuensi yang harus diterima masyarakat Yogyakarta, karena logo dan tagline rebranding ini melibatkan masyarakat umum dalam prosesnya.
Membicarakan Jogja sebagai kota wisata seakan tak pernah ada habisnya. Bisa dimaklumi karena daerah ini masih terus mencari bentuk yang tepat dalam bisnis kepariwisataan. Kondisinya berbeda dengan Bali yang sudah sangat stabil dan mendarah daging soal pariwisata. Jogja masih didominasi oleh wisata berharga murah dengan kunjungan wajib Pantai Parangtritis, Kraton, Pasar Bringharjo, dan untunglah ada Candi Borobudur yang meski berada di jawa tengah tetapi tamu yag datang berasal dari wisatawan yang ke Jogja.
Candi Prambanan pun tak kalah masih menjadi daya tarik utama. Meningkatnya jumlah kunjungan dari waktu ke waktu ke Jogja (data dari BPS DIY) bisa dianggap sebagai hal yang menggembirakan. Lantas bagaimanakah peran wilayah-wilayah kabupten atau kota lain di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam meraih lezatnya kue pariwisata ini?