Melihat Kemegahan Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi
CAHYOGYA.COM - Museum Gunung Merapi (MGM) merupakan salah satu lokasi wisata favorit di Kabupaten Sleman, museum ini tidak hanya menyajikan berbagai koleksi sejarah tentang Gunung Merapi, tetapi juga menyajikan berbagai informasi terkait gunung berapi yang ada di seluruh dunia. Maka tidak heran jika di musim liburan museum ini bisa dikunjungi hingga 3000 pengunjung per harinya.
Melihat Kemegahan Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi
Hari Sabtu, (19/11) kemarin cahyogya.com bersama dengan komunitas blogger jogja dan admin social media jogja diberi kesempatan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman untuk mengeksplore dan menjelajahi isi museum gunung merapi yang ada di Jalan Kaliurang KM 22, Sleman, Yogyakarta.
Acara kopdar atau kopi darat yang dikemas dengan suasana santai ini merupakan salah satu langkah awal dari berbagai agenda Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, yang tahun ini mulai melirik keberadaan blogger sebagai media untuk ikut serta dalam mempromosikan objek wisata yang ada di Kabupaten Sleman, Nah, sebagai permulaan, Museum Gunung Merapi ini dipilih sebagai lokasi pertama.
Museum Gunung Merapi sendiri mulai dibangun sejak tahun 2008, kemudian mulai dibuka untuk umum di tahun 2010, museum yang berada di lereng gunung merapi ini memiliki koleksi yang cukup lengkap, mulai dari miniatur gunung merapi, informasi tentang gunung merapi mulai dari tahun 60-an, benda-benda terdampak korban letusan gunung merapi, film dokumenter gunung merapi hingga berbagai peralatan yang digunakan BMG untuk memantau aktivitas gunung merapi.
Tampak halaman depan Museum Gunung Merapi (MGM) yang sangat luas dan terawat, sebuah museum yang tidak hanya menyajikan benda-benda sejarah, namun juga berkonsep alam.
Foto diatas merupakan salah satu bekas komputer yang digunakan untuk memantau aktifitas gunung merapi, yang saat ini masih bisa dilihat di Museum Gunung Merapi. Keren juga ya, saat itu sudah menggunakan produknya Apple. hehe..
Di Jogja ada sebuah mitos yang cukup terkenal, konon antara Pantai Parangtritis, Kraton Jogja, dan Gunung Merapi dihubungkan oleh sebuah garis lurus yang disebut sebagai garis imajiner. Setelah di cek melalui foto satelite ternyata mitos tersebut terbukti kebenarannya, hal ini kemudian banyak ditafsirkan sebagai sebuah lambang keseimbangan antara laut dan gunung serta antara air dan api, garis imajiner ini juga ditasfsirkan sebagai tahapan perjalanan manusia dari mulai masih dalam kandungan (dari laut), dewasa & membangun rumah tangga (kraton), hingga kembali ke sang pencipta ( di langit). Visualisasi dari garis imajiner ini digambarkan secara epic di Museum Gunung Merapi dan menjadi salah satu spot favorit saya.
Saksi bisu dari kedahsyatan awan panas dari erupsi gunung merapi, sepeda motor ini tidak sempat dibawa oleh pemiliknya yang terlebih dahulu menyelamatkan dirinya dari kejaran awan panas.
Tarif Tiket Masuk dan Jam Buka Museum Gunung Merapi
Untuk masuk ke Museum Gunung Merapi sendiri pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk Rp 5 ribu untuk satu orang, dan untuk tiket menonton film "Mahaguru Merapi" Rp 5 ribu per orang. Museum Gunung Merapi buka setiap hari Selasa-Minggu (Senin tutup) untuk jam pelayanannya mulai dari jam 08.00 - 15.30 WIB.
Untuk menuju lokasi Museum Gunung Merapi bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi, baik roda 2 maupun roda 4, bisa juga dengan bus untuk kunjungan study tour atau fam trip. Untuk akses transportasi umumke museum gunung merapi sendiri belum cukup memadai dan tidak saya rekomendasikan. Namun jika terpaksa bisa di tempuh dengan menggunakan bus jalur Jogja - Kaliurang.
Kamu suka artikel seperti ini? Jika suka silakan klik bagikan pada artikel ini